SERBA-SERBI

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SEMOGA BERMANFAAT SALAM SEJAHTERA

BP MIGAS : PENGGUNAAN GAS DUNIA AKAN DOMINAN
Kuala Lumpur, - Meskipun penggunaan minyak masih belum bisa tergantikan, akan tetapi permintaan gas dunia akan semakin besar sejalan dengan kecenderungan penggunaan gas dibandingkan batu bara ataupun sumber energi lainnya.

"Kita melihat ke depan peran gas di belahan bumi ini akan besar sekali dan penggunaannya semakin dominan," kata Kepala BP Migas, R Priyono di sela-sela World Gas Conference di Kuala Lumpur,
Artinya, katanya, dunia masih sangat memerlukan forum-forum seperti WGS untuk menjadi ajang pertemuan baik pihak produsen dan konsumen gas dunia.

Dalam kaitan ini, kesiapan Indonesia perlu diperkuat mulai program jangka pendek, menengah dan panjang. Menurut dia, untuk jangka pendek, BP Migas bersama dengan Pertamina berupaya untuk mengelola pemenuhan domestik. Sedangkan jangka menengah, Indonesia punya proyek-proyek seperti Makasar Straits.

"Ada tiga perusahaan besar di Makassar Straits yang menghasilkan gas dalam jumlah besar," ungkapnya. Pada jangka panjang, Indonesia punya East Natuna, Masela, Tangguh dan juga Genting. "Jadi rasanya Indonesia sudah lengkap untuk pengembangan gas alamnya," kata dia.

Sementara itu, pemanfaatan gas alam di dalam negeri akan terus meningkat bahkan pada 2025, porsi gas akan lebih besar hingga 60 persen untuk domestik. "Kalau tidak salah lebih dari 60 persennya (gas) untuk domestik," kata Priyono.

Sedangkan untuk listrik dunia menjadi hampir 40 persen adalah dari gas selebihnya bisa dari minyak dan batubara. "Namun orang semakin cenderung pada penggunaan energi yang bersih. "Jadi ada trend bahwa energi sekarang ini dari gas," tegasnya.
Dalam situasi tersebut, kata dia, Indonesia akan tetap menjaga pasar di Asia Pasifik juga karena itu menjadi kontribusi Indonesia buat dunia.


Kasus Blow Out

Kerja di perminyakan memang menjanjikan bayaran yang lebih dari industri lainnya dan menurut saya pribadi, memang benar  sekali. Dan khusus  di bidang Migas ini pun,  masing masing daerah mengatur secara khusus perihal pendapatan untuk bidang Migas.

Hal itu bukan hal yang luar biasa mengingat bisnis Migas ini adalah bisnis High Profit tapi diikuti juga dengan High Cost dan High Risk Salah satu resiko besar yang dihadapi dalam dunia operasi pemboran disebut dengan Blow Out, yaitu  peristiwa keluarnya fluida cairan, gas bahkan material padat dari dalam lubang bor tanpa terkendali yang bisa merusak/ membakar peralatan maupun menghilangkan nyawa termasuk merusak lingkungan.


Berikut saya lampirkan beberapa gambar contoh blow out yang pernah terjadi :









 
Bila sampai hal2 seperti di atas terjadi,  yang ada hanya kerugian baik dari segi fisik nonfisik, finansial maupun lingkungan, bahkan nyawa.
Pekerja pemboran dituntut sangat hati2 dalam bertindak dan melaksanakan setiap langkah pekerjaannya.




Sekilas Konsep Pemboran dan Rig Pemboran

Secara sederhana PEMBORAN MIGAS diartikan membuat lubang sebagai sarana untuk mencari data bawah tanah atau untuk memproduksikan Sumber Daya Alam, khususnya minyak dan gas bumi.
Peralatan utama yang digunakan untuk operasi pemboran disebut dengan Rig Pemboran yang secara typical digambarkan sebagai berikut :